Tari Tradisonal
Lengger
1.
Sejarah Tarian
Lengger
Lengger
adalah sebuah kesenian / Tari yang berasal dari daerah banyumasan, pada awalnya
kesenian lengger diciptakan sebagai sebuah tarian ritual yang berfungsi sebagai
sarana tolak bala dan media ruwatan. Kesenian
Lengger sudah ada sejak dulu dan pernah di gunakan oleh Sunan Kalijogo untuk
menarik para pemuda agar rajin ke Masjid.
Selain itu Kesenian Lengger merupakan kesenian tradisional kerakyatan
yang mewarnai kehidupan masyarakat Dataran Tinggi Dieng, kesenian ini
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat seperti bersih desa, sebagai pelengkap
upacara hari besar, sebagai hiburan dan juga media pendidikan.
Keberadaan kesenian lengger di Dieng dan
berbagai daerah seperti di telan zaman, yang kian lama semakin surut. Jika
tinjau kembali daya minat masyarakat semakin berkurang, hal ini disebabkan oleh
gejala-gejala moderenisasi. Salah satu contoh, masyarakat lebih senang dengan
hiburan sesui dengan zamanya. Upaya untuk melestarikan kesenian / tari lengger
perlu digalakkan, apalagi dieng merupakan daerah wisata, dimana sektor wisata
tak dapat lepas dari seni budaya yang ada. Bahkan keberadaan kesenian lengger
dapat menjadi nilai lebih di kawasan wisata Dieng.
Dulu
penari lengger adalah pria yang berdandan seperti wanita, kini penarinya
umumnya wanita cantik sedangkan penari prianya hanyalah sebagai badut pelengkap
yang berfungsi untuk memeriahkan suasana, badut biasanya hadir pada pertengahan
pertunjukan. Jumlah penari lengger antara 2 sampai 4 orang, mereka harus
berdandan sedemikian rupa sehingga kelihatan sangat menarik, rambut kepala
disanggul, leher sampai dada bagian atas biasanya terbuka, sampur atau
selendang biasanya dikalungkan dibahu, mengenakan kain/jarit dan stagen.
Lengger menari
mengikuti irama khas yang lincah dan
dinamis dengan didominasi oleh gerakan pinggul sehingga terlihat sangat
menggemaskan. Peralatan music dari tarian ini terdiri dari gamelan, kenong dan
gong, kendang dan gendang. Dalam penyajiannya calung diiringi vokalis yang
lebih dikenal sebagai sinden. Satu grup calung minimal memerlukan 7 orang
anggota terdiri dari penabuh gamelan dan penari/lengger. Seorang penari lengger
dituntut harus mampu menari dan bernyanyi, dengan memainkan gerakan secara
lincah dan dinamis hal ini merupakan ciri khas identitas daerah, bahkan menjadi
nilai-nilai budaya yang ada dalam kehidupan masyarakat.
2.
Sejarah Berdirinya Tarian Lengger Di Desa Campur Anom
Kesenian
lengger di daerah campur anom ini bernama Lestari Budoyo yang artinya
melestarikan budaya melalui tarian tradisional. Kesenian ini berdiri sejak
tahun 2009. Kesenian ini terjadi karena adanya perselisihan antar pemuda di
desa campur anom. Permasalahan utamanya adalah karena polotik yaitu perbedaan
pilihan partai. Hal ini menyebabkan para pemuda di desa ini terpecah belah dan
tidak pernah saling menyapa antara satu dengan yang lain. Akhirnya setelah
pemilihan umum berlangsung para sesepuh
atau para orang tua mempunyai ide untuk menyatukan para pemuda di desa campur
anom kembali yaitu dengan cara membentuk suatu kesenian yaitu kesenian tari
lengger ini.
Setelah
berjalan beberapa tahun tarian ini sudah begitu terkenal sehingga mereka sudah
tampil di beberapa daerah seperti wonosobo, temanggung dan beberapa kota
lainnya. Tari
lengger ini adalah sebuah karya seni diciptakan manusia sebagai bentuk ekspresi
budaya dan merupakan ungkapan sosialnya, sehingga karya seni diciptakan oleh
manusia tidak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri tetapi juga untuk
kebutuhan orang lain.
Tarian
tradisional ini harus tetap di lestarikan dan di pertahankan agar tidak punah
di telan zaman. Karena itu untuk kedepanya perlu dipikirkan agar generasi
penerus kesenian lengger tetap eksis dalam menghadapi perkembangan zaman.
3.
Anggota Kesenian Lengger
Anggota dari kesenian lengger ini adalh gabungan antara 3 dusun
yaitu dusun Garukem, dusun Getas, dan dusun Mindikan yang sama sama mempunyai
jiwa seni. Jadi dari 3 desa ini terdapat beberapa pemua yang memiliki jiwa seni
untuk menari lengger. Jadi siapapun yang berminat gabung bisa langsung latihan
dan gabung dengan mereka. Ketua dari kesenian ini adalah Bapak Ngateman yaitu
warga dusun Garukem.
Samapi saat ini kesenian ini sudah berkembang sehingga mereka sudah
menciptakan generasi penerus baru yaitu anak SD dan anak SMP yang memiliki jiwa
seni. Mereka sudah di ajari tarian ini sehingga kelak mereka sudah mahir dan
pandai untuk meneruskan kesenian di desa campur anom ini.
4.
Jenis Taria Lengger
Jenis tarian lengger ini ada bermacam macam ceritanya. Sebenarnya
tarian lengger ini tercipta dari sebuah cerita yaitu , Pada zaman dahulu kala
ada seorang gadis cantik yang di sukai oleh beberapa orang laki-laki yang
memiliki sifat berbeda-beda antara lain lembut, kasar, pendekar, penculik,
pangeran, pelawak, petani, dll.
Beberapa sifat itu di tuangkan pada
beberapa judul tarian yaitu sebagai berikut:
1.
Tarian
gondang keli, tarian ini bercerita tentang seorang laki laki yang memiliki jiwa
lembut dan penuh kasih sayang. Ia sangat mencintai gadis ini sehingga ia rela
berkorban apapun demi gadis catik ini.
2.
Tarian
kebo giro, tarian ini bercerita tentang seorang laki-laki yag mempunyai
jiwayang sangat kasar. Tingkah lakunya sangat kasar dan ia rela melakukan apa
saja demi gadis ini walaupun halite membahayakan dirinya sendiri.
3.
Tarian
gondo suli, tarian ini bercerita tentang seorang laki-laki yang mempunyai sifat
seorang pendekar atau pahlawan yang selalu siap sedia untuk membantu gadis ini
jika ia mengalami kesulitan.
4.
Tarian
bajing loncat sutang walang, tarian ini bercerita tentang seorang laki-laki
yang sangat mencintai gadis ini. Sehingga ia harus menculiknya demi medapatkan
gadis yang ia cintai.
5.
Tarian
sari ndoro, tarian ini bercerita tentang sang pangeran yang memiliki kekuasaan
penuh atas suatu kerajaan. Ia sangat mencintai gadis ini dan ia sangat berantusis
untuk memilikinya.
6.
Tarian
cawo gletak, tarian ini bercerita tentang seorang laki-laki tua yang suka
melawak. Ia sangat menginginkan wanita ini untuk menjadi istrinya,
7.
Tarian
melik-melik, tarian ini bercerita tentang seorang petani yang rela menjual
hartanya untuk bertani demi mendapatkan gadis ini. Tetapi ternyata panennya
gagal dan ia menggunakan sisa uangnya untuk berjudi dan mabuk.
5.
Manfaat Apabila Bergabung Dengan Komunitas Ini
Manfaat yang
saya peroleh apabila saya mengikuti komunitas ini adalah saya dapat ikut
berpartisipasi dalam usaha melestarikan kebudayaan daerah di pulau jawa ini,
khususnya tarian lengger. Selain itu saya juga dapat belajar untuk menari
lengger dari teman-teman di komunitas ini.
6.
Pandangan Saya Tentang Komunitas Ini
Menurut saya
komunitas ini adalah komunitas yang sangat bagus. Selain bertujuan untuk
menyatukan pemuda di desa campur anom, komunitas ini juga bertujuan untuk
melestarikan kenudayaan tari tradisional di jawa. Saya tertarik untuk ikut
dengan komunitas ini karena saya juga ingin belajar tarian lengger ini. Menurut
saya, sesuatu yang unik pada komunitas ini adalh jenis tariannya yang
bervariasi dan ceritatnya tariannya yang unik unik.