Kamis, 22 Maret 2012



Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yg berpangkal pd masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dng sikap dan pandangan yg meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain
Sebagai  manusia yang baik Kita harus mengantisipasi tentang hal yang kita anggap sepele ternyata dapat menimbulkan efek yang buruk bagi kehidupan social dilingkungan kita dan hal ini menimbulkan prasangka buruk, tidak jarang dapat menjadi fitnah, karena fitnah adalah perbuatan yang dibenci oleh  Than dan dapat menimbulkan masalah besar, disamping itu menimbulkan dampak tindakan diskriminasi antara individu dengan lainnya. Keanekaragaman suku, bangsa dan bahasa di Indonesia adalah keragaman yang tidak harus dijadikan perbedaan diantaranya.
Kita memiliki kebudayaan yang berbeda, ataupun kita berbeda jenis kelamin, usia, intelektual, ras, suku bangsa, agama, klan, serta profesi. Sebenarnya melihat dari perbedaan-perbedaan itu taklah bermasalah. Masalah mulai muncul ketika Etnosentrisme menyeruak. Yaitu saat kita melihat dan menilai orang lain dari perspektif “dunia kecil” kita sendiri dan karenanya bersifat subjektif.
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang ideal dimana kelompok-kelompok masyarakat dapat hidup secara harmonis, bebas untuk melestarikan kebiasaan-kebiasaan agama, linguistik atau sosial, persamaan dalam hal akses sumber daya dan pelayanan, hak-hak sipil, kekuatan politis, dan lain-lain. Perbedaan baukanlah suatu hal yang negatif, tapi sebaliknya memberikan pengaruh positif agar kita mampu menjadi manusia multikultural.
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar